Selasa, 13 Desember 2016

Delapan Sikap Pasang

Assalamualaikum, W.W
Pada kesempatan kali ini Admin akan mencoba membagikan salah satu materi dalam kurikulum wajib PS.Pat Ban Bu yaitu Delapan sikap Pasang yang terdi


1.       Pasang Tengah
2.       Pasang Silang
3.       Pasang Sisi
4.       Pasang Buka
5.       Pasang Tutup
6.       Pasang  Tunggal
7.       Pasang Pisau
8.       Pasang Ranpak





Senin, 12 Desember 2016

Arsip Foto PS Pat Ban Bu

Assalamualaikum W.W

Kembali blog PS Pat Ban Bu memberikan informasi-informasi tentang perkembangan seputar Perguruan Empat Banding Budi yang tersebar diberbagai cabang di Indonesia bahkan Luar Negri. pada kesempatan kali ini Admin akan mencoba repost foto-foto lama yang telah di posting ulang Pimpinan Perguruan Abang Makmur Hendrik di Media Sosial Perguruan. berikut kami sajikan foto-foto beserta capiton nya. :

ketua harian dpp


DR. Rahmi Fahmy (baju hijau) Ali Akbar (duduk di tengah) & Ishak Fahmy (berdiri paling janan, Sekjen DPP Patbanbu) th 70-an.

Ali Akbar dan Surya Neli latihan di Doyo Taman Budaya, Awal 1980.

DR. Rahmi Fahmy (no.2 dari kanan) no.1....(tanyo Ishak) usai tampil dan meraih Juara I Lomba Jurus dalam Kejuaraan Pencaksilat th 1985 di Padang.

1980: Alm. Zainun dan alm. Tiyas.

Koleksi Foto : Makmur Hendrik

Jumat, 04 November 2016

Latihan PS Pat Ban Bu cabang Sawahlunto Maret 16



Ujian Kenaikan Tingkat PS Pat Ban Bu Cabang Depok

Tim Penilai
Salah satu cabang perguruan silat Pat Ban Bu yang terletak diluar Pulau Sumatra adalah PS Pat Ban Bu Cabang Depok. Cabang ini baru melaksanakan ujian kenaikan tingkat para siswa Pat Ban Bu. Kegiatan ini adalah hal wajib yang harus dilaksanakan setiap Cabang PS Pat Ban Bu sebagai salah satu bentuk Evaluasi hasil pembelajaran selama proses latihan sekaligus memberikan apresiasi dalam bentuk kenaikan sabuk.

kegiatan ujian pada PS Pat Ban Bu cabang Depok dilaksanakan pada tanggal 4 Oktober 2016 berlokasi di salah satu GOR yang berlokasi di Depok. para peserta ujian antusias menampilkan materi yang akan di uji oleh para pelatih, senior serta dewan sabuk hitam yang berdomisili di sekitaran Jabodetabek.
Gerakan dasar kuda kuda


ujian fisik


foto bersama

peragaan gerakan sikuan

bersiap siap



PS Pat Ban Bu cabang Sungayang

Foto Bersama Anggota PS Pat Ban Bu Cab. Sungayang
PS Pat Ban Bu Sungayang adalah salah satu cabang perguruan Pat Ban Bu yang berlokasi di Kab. Tanah Datar Provinsi Sumatera Barat. Cabang Sungayang ini bangkit kembali atas inisiatif dan kecintaan salah seorang senior terhadap perkembangan perguruan dikampung halamannya, dimana sebelumnya telah off  lebih kurang 20 tahun. generasi pertama latihan adalah pada tahun 1985 sampai dengan tahun 2006.

Tepat tanggal 09 September 2016 sang pelatih Hendri Yosef kembali membuka unit latihan ditempat yang sama untuk generasi Kedua, dimana sampai tulisan ini dibuat (05 nov 16) tercatat 28 orang anggota aktif, dan tidak akan tertutup kemungkinan akan bertambah disetiap minggunya.

Lokasi latihan bertempat di Lapangan PO Thomas, Pasar Jumat, Nagari Tanjung Sungayang, Tanah Datar, Jadwal latihan 3x seminggu, hari Minggu, Selasa dan Kamis, dan akan menargetkan ujian kenaikan tingkat 1 x dalam enam bulan.


Selasa, 01 November 2016

14 Orang pendekar Pat Ban Bu naik Sabuk Hitam

Sebanyak 14 orang para pendekar PS Pat Ban Bu Indonesia, mendapatkan penghargaan naik tingkat ke Sabuk hitam. Mereka berasal dari berbagai cabang PS Pat Ban Bu di seluruh Nusantara. Penghargaan ini diraih berdasarkan penilaian dan promosi dari masing2 dewan sabuk hitam dan merekomendasikan kepada Pimpinan perguruan. Pemasangan Sabuk Hitam secara simbolis dilaksanakan pada saat kegiatan ToT (training of trainer) yang di lakukan pada tanggal 21 s/d 23 oktober 2016 yang lalu.


PS Pat Ban Bu Cabang Depok Latihan Perdana setelah ToT

PS Pat Ban Bu cabang depok salah satu cabang perguruan di luar sumatra yang kembali giat menunjukkan eksistensinya dalam mengembangkan olahraga seni beladiri dibawah bendera Perguruan Silat Empat Banding Budi atau yang lebih familiar dengan sebutan Pat Ban Bu atau disingkat PBB. Hal ini dapat dilihat dari aktivitas latihan dan informasi seputar latihan yang rutin mereka publikasikan setiap 2 minggu sekali, baik melalui media sosial WA group maupun akun resmi FB Pat Ban Bu cabang depok.
Selasa 1 November 2016 adalah merupakan latihan perdana bagi mereka dimana sebelumnya diistirahatkan beberapa kalai jadwal latihan berhubung sebagian besar pelatih mengikuti kegiatan Training of Trainer (ToT) atau pelatihan untuk pelatih yang dilaksanakan oleh DPP PS Pat Ban Bu di pekan baru pada tanggal 21 s/d 23 oktober 2016. Besar harapan seluruh anggota PS Pat Ban Bu di seluruh Indonesia khususnya cabang depok agar hasil ToT benar benar dapat diaplikasikan pada cabang perguruan masing2 dan juga dapat meningkatkan silaturahmi antar semua anggota PS Pat Ban Bu dimana saja berada.
(Dha


Arsip Foto Pat Ban Bu

Doc. Buk Yuhelni, Pat Ban Bu Limo Kaum

Doc. Buk Yuhelni, Pat Ban Bu Limo Kaum

Doc. Buk Yuhelni, Pat Ban Bu Limo Kaum

Senin, 31 Oktober 2016

Sejarah PS Pat Ban Bu


Makmur Hendrik
   AKHIR 1960-an sampai awal 1970-an, dalam kehidupan generasi muda di kota-kota besar Indonesia, termasuk di Sumatera Barat, khususnya Bukittinggi dan Padang, muncul 2 (dua) trend:
1). Munculnya berbagai perguruan beladiri asing, terutama dari Jepang seperti karate dan judo.
2). Maraknya geng anak-anak muda yang perbuatannya sering destruktif seperti judi, minuman keras dan perkelahian berkelompok.

     Perkembangan itu menimbulkan kehawatiran atas dua hal pula;
1). Generasi muda berbondong-bondong mempelajari beladiri asing serta melupakan pencaksilat sebagai beladiri warisan leluhur bangsa sendiri.
2). Akan ada kelompok generasi muda yang bisa kehilangan arah karena makin dalam terlibat dalam judi, minuman keras dan perkelahian antargeng.

     Saat bersekolah di STM (tahun 1964 – 1967) saya melatih judo beberapa siswa STM. Judo saya pelajari saat bersekolah di ST Negeri Pekanbaru. Saat itu judo baru masuk ke Indonesia.
     Saat bersekolah di STM itu pula saya belajar Silek Tuo dari Bp. Bustamam Sutan Makmur asal Lawang, Matur, Sumatera Barat. Beliau adalah ayah Syofyani Yushaf, koreografer tari terkenal Sumatera Barat.
     Tahun 1970 saya pindah kuliah ke Fakultas Keguruan Teknik IKIP Padang (kelak menjadi UNP). Saat itulah di kota Padang bermunculan belasan perguruan karate dan satu dua perguruan silat. Namun yang luar biasa peminatnya adalah karate seperti Inkai, Kyokusinkai, Gokasi, Black Panther, dan lain-lain. Sebagai seorang murid silat saya merasa heran melihat anak muda berbondong-bondong masuk perguruan karate.
     Di bumi Minang yang terkenal dengan puluhan aliran silatnya, anak-anak muda justru belajar beladiri asing. Silat dianggap sebagai beladiri kuno. Saya berpendapat paling tidak ada empat sebab mengapa anak-anak muda lebih suka belajar bela diri asing ketimbang silat:

Minggu, 30 Oktober 2016

Latihan PS Pat Ban Bu di cabang sungayang

Para Pelatih
Silaturahmi melalaui olahraga beladiri selalu dilakukan oleh keluarga besar Pat Ban Bu Indonesia, baik berupa latihan gabungan maupun diskusi diskusi para senior untuk kemajuan perguruan yang sama sama dicintai. Pada kesempatan kali ini selasa 25 oktober 2016 berlokasi di sungayang kab. Tanah Datar beberapa cabang melaksanakan latihan gabungan, cabang dan senior dari Kota Sawahlunto, Lima Kaum dan Depok bertemu di lapangan basecamp nya Cabang sungayang di bawah bimbingan Bang Hendri Yosef. Kegiatan ini terselenggara atas inisiatif bersama para pimpinan dan senior yang terus berkoordinasi dan berkomunikasi pasca TOT (training of trainer) PS Pat Ban Bu pada tgl 21 s/d 13 oktober 2016 di pekanbaru

Latihan Bersama

sikap siap

Sabtu, 29 Oktober 2016

Ujian Kenaikan Tingkat PS Pat Ban Bu Cabang Bukittinggi

Minggu 30 oktober 2016 PS Pat Ban Bu Cabang Bukittinggi melaksanakan ujian kenaikan tingkat. Kegiatan ini adalah sebagai salah satu bentuk evaluasi latihan yang telah dilaksanakan beberapa bulan sebelumnya, sekaligus memberikan apresiasi untuk para pesilat PS Pat Ban Bu.
Para penguji adalah bang Yudiferi dan bang Dariyus, yang sengaja menyempatkan diri untuk memberikan penilaian kepada pesilat yang sedang di uji, dapat kami informasikan bang Yudiferi dan bang Darius adalah pengurus PS Pat Ban Bu cabang depok yang mana pada saat informasi ini ditulis, ini adalah bagian perjalanan yang telah mereka lakukan sejak tanggal 21 okt 2016 yang lalu, dimulai dengan mengikuti TOT di pekanbaru, lanjut latihan gabungan di PS PBB cabang sungayang dan lanjut ke bukittinggi.
Kedepan diharapkan para pesilat Pat Ban Bu kembali bangkit dan menorehkan prestasi hingga kekancah nasional maupun internasional sebagaimana telah diraih semenjak kelahiran Pat Ban Bu di tahun 70an silam.
Foto Bersama

Sparing PArtner

Latihan gabungan cabang Sawahlunto

PS Pat Ban Bu Cabang Sawahlunto, hormat Perguruan
Perguruan Silat Pat Ban Bu Cabang Sawahlunto melaksanakan latihan gabungan dengan beberapa ranting yang ada di Kota Sawahlunto. Di ikuti sekitar 60 orang hadir pada agenda tersebut mulai dari Siswa/i SD, SLTP, SLTA dan umum. Kegiatan ini adalah dalam rangka mempererat tali silaturrahmi antar anggota perguruan PS. Pat Ban Bu yang ada di sawahlunto, adapun beberapa titik tempat latihan yang tersebar di sawahlunto adalah ranting perumnas santur, ranting panti asuhan mesjid raya, dan cabang Sawahlunto yang berpusat latihan di halaman gedung pusat kebudayaan Sawahlunto.
Materi latihan di awali dengan berdoa bersama, arahan dari pelatih dilanjutkan dengan lari bersama mengelilingi kawasan kota tua sawahlunto. Dilanjutkan dengan pemantapan materi dasar dengan pola penyeragaman gerakan sesuai hasil ToT (training of trainer) yang telah dilaksanakan di pekanbaru tgl 21 s/d 23 okt 2016 yang lalu.
Pemanasan
Latihan minggu pagi 30 okt 16 dipimpin oleh para pelatih Syukri, S.Sn dan Bambang Irawan, kedua pelatih bersepakat akan mengajukan ke pimpinan pusat melalui pimpinan cabang pak Mawardi Ujang agar bisa melaksanakan ujian kenaikan tingkat pada awal tahun 2017 mendatang.

Salam pat ban bu


Sumpah Perguruan

Sumpah Perguruan Pat Ban Bu:
1. Menjadi insan yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa.
2. Memuliakan orang tua dan guru.
3. Tidak menyebabkan bencana dengan setiap ilmu yang saya peroleh.
4. Menjauhi sifat angkuh sombong dan takbur,serta menjadi orang yang sabar
    jujur dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.