Senin, 31 Oktober 2016

Sejarah PS Pat Ban Bu


Makmur Hendrik
   AKHIR 1960-an sampai awal 1970-an, dalam kehidupan generasi muda di kota-kota besar Indonesia, termasuk di Sumatera Barat, khususnya Bukittinggi dan Padang, muncul 2 (dua) trend:
1). Munculnya berbagai perguruan beladiri asing, terutama dari Jepang seperti karate dan judo.
2). Maraknya geng anak-anak muda yang perbuatannya sering destruktif seperti judi, minuman keras dan perkelahian berkelompok.

     Perkembangan itu menimbulkan kehawatiran atas dua hal pula;
1). Generasi muda berbondong-bondong mempelajari beladiri asing serta melupakan pencaksilat sebagai beladiri warisan leluhur bangsa sendiri.
2). Akan ada kelompok generasi muda yang bisa kehilangan arah karena makin dalam terlibat dalam judi, minuman keras dan perkelahian antargeng.

     Saat bersekolah di STM (tahun 1964 – 1967) saya melatih judo beberapa siswa STM. Judo saya pelajari saat bersekolah di ST Negeri Pekanbaru. Saat itu judo baru masuk ke Indonesia.
     Saat bersekolah di STM itu pula saya belajar Silek Tuo dari Bp. Bustamam Sutan Makmur asal Lawang, Matur, Sumatera Barat. Beliau adalah ayah Syofyani Yushaf, koreografer tari terkenal Sumatera Barat.
     Tahun 1970 saya pindah kuliah ke Fakultas Keguruan Teknik IKIP Padang (kelak menjadi UNP). Saat itulah di kota Padang bermunculan belasan perguruan karate dan satu dua perguruan silat. Namun yang luar biasa peminatnya adalah karate seperti Inkai, Kyokusinkai, Gokasi, Black Panther, dan lain-lain. Sebagai seorang murid silat saya merasa heran melihat anak muda berbondong-bondong masuk perguruan karate.
     Di bumi Minang yang terkenal dengan puluhan aliran silatnya, anak-anak muda justru belajar beladiri asing. Silat dianggap sebagai beladiri kuno. Saya berpendapat paling tidak ada empat sebab mengapa anak-anak muda lebih suka belajar bela diri asing ketimbang silat:

Minggu, 30 Oktober 2016

Latihan PS Pat Ban Bu di cabang sungayang

Para Pelatih
Silaturahmi melalaui olahraga beladiri selalu dilakukan oleh keluarga besar Pat Ban Bu Indonesia, baik berupa latihan gabungan maupun diskusi diskusi para senior untuk kemajuan perguruan yang sama sama dicintai. Pada kesempatan kali ini selasa 25 oktober 2016 berlokasi di sungayang kab. Tanah Datar beberapa cabang melaksanakan latihan gabungan, cabang dan senior dari Kota Sawahlunto, Lima Kaum dan Depok bertemu di lapangan basecamp nya Cabang sungayang di bawah bimbingan Bang Hendri Yosef. Kegiatan ini terselenggara atas inisiatif bersama para pimpinan dan senior yang terus berkoordinasi dan berkomunikasi pasca TOT (training of trainer) PS Pat Ban Bu pada tgl 21 s/d 13 oktober 2016 di pekanbaru

Latihan Bersama

sikap siap

Sabtu, 29 Oktober 2016

Ujian Kenaikan Tingkat PS Pat Ban Bu Cabang Bukittinggi

Minggu 30 oktober 2016 PS Pat Ban Bu Cabang Bukittinggi melaksanakan ujian kenaikan tingkat. Kegiatan ini adalah sebagai salah satu bentuk evaluasi latihan yang telah dilaksanakan beberapa bulan sebelumnya, sekaligus memberikan apresiasi untuk para pesilat PS Pat Ban Bu.
Para penguji adalah bang Yudiferi dan bang Dariyus, yang sengaja menyempatkan diri untuk memberikan penilaian kepada pesilat yang sedang di uji, dapat kami informasikan bang Yudiferi dan bang Darius adalah pengurus PS Pat Ban Bu cabang depok yang mana pada saat informasi ini ditulis, ini adalah bagian perjalanan yang telah mereka lakukan sejak tanggal 21 okt 2016 yang lalu, dimulai dengan mengikuti TOT di pekanbaru, lanjut latihan gabungan di PS PBB cabang sungayang dan lanjut ke bukittinggi.
Kedepan diharapkan para pesilat Pat Ban Bu kembali bangkit dan menorehkan prestasi hingga kekancah nasional maupun internasional sebagaimana telah diraih semenjak kelahiran Pat Ban Bu di tahun 70an silam.
Foto Bersama

Sparing PArtner

Latihan gabungan cabang Sawahlunto

PS Pat Ban Bu Cabang Sawahlunto, hormat Perguruan
Perguruan Silat Pat Ban Bu Cabang Sawahlunto melaksanakan latihan gabungan dengan beberapa ranting yang ada di Kota Sawahlunto. Di ikuti sekitar 60 orang hadir pada agenda tersebut mulai dari Siswa/i SD, SLTP, SLTA dan umum. Kegiatan ini adalah dalam rangka mempererat tali silaturrahmi antar anggota perguruan PS. Pat Ban Bu yang ada di sawahlunto, adapun beberapa titik tempat latihan yang tersebar di sawahlunto adalah ranting perumnas santur, ranting panti asuhan mesjid raya, dan cabang Sawahlunto yang berpusat latihan di halaman gedung pusat kebudayaan Sawahlunto.
Materi latihan di awali dengan berdoa bersama, arahan dari pelatih dilanjutkan dengan lari bersama mengelilingi kawasan kota tua sawahlunto. Dilanjutkan dengan pemantapan materi dasar dengan pola penyeragaman gerakan sesuai hasil ToT (training of trainer) yang telah dilaksanakan di pekanbaru tgl 21 s/d 23 okt 2016 yang lalu.
Pemanasan
Latihan minggu pagi 30 okt 16 dipimpin oleh para pelatih Syukri, S.Sn dan Bambang Irawan, kedua pelatih bersepakat akan mengajukan ke pimpinan pusat melalui pimpinan cabang pak Mawardi Ujang agar bisa melaksanakan ujian kenaikan tingkat pada awal tahun 2017 mendatang.

Salam pat ban bu


Sumpah Perguruan

Sumpah Perguruan Pat Ban Bu:
1. Menjadi insan yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa.
2. Memuliakan orang tua dan guru.
3. Tidak menyebabkan bencana dengan setiap ilmu yang saya peroleh.
4. Menjauhi sifat angkuh sombong dan takbur,serta menjadi orang yang sabar
    jujur dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.